Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

YHA.

                Terakhir, kutatap mata indahmu di bawah bintang-bintang. Terbelah hatiku antara cinta dan rahasia.                 Saat itu, canda dan gurau bercampur dengan udara dingin di sebuah kaki gunung. Aku dan kamu duduk di atas tikar yang sama. Saling memandang sejenak tanpa mengucap sepatah kata. Hanya dalam hitungan detik lidahku sudah kelu dibuat oleh tatap matamu.                 Angin berhembus seolah tak ingin ada kesunyian canggung di antara kau dan aku. Kata demi kata meluncur dari mulutmu, juga mulutku. Bertukar kisah kasih yang telah lalu, bercerita mimpi dan rasa ragu. Tak ada bujuk rayu, tak pakai malu-malu, karena aku dan kau sama-sama tahu, bahwa kita hanyalah sekutu.            ...