Postingan

A Letter To My Dad

Dear dad, First of all, do you miss me? Do you miss mom and your son? Because I do, we all really do. We're wondering every single day how different it would be if you were here, staying alive with us in this cruel, crazy world. By the way, you have missed many crucial events in my life! How dare you. However, I'm kindly willing to update you about those. You missed my high school graduation, you missed my college rejection, you missed my college acceptance, you missed my first salary! You missed my thesis defence and college graduation as well. I don't know if you attended those moments in different form I have never imagined. May be you have forgotten us, or may be not. But, let me tell you about what I think it would be if you were here. In my eyes, you were the most awkward person I ever know in my whole life. Thanks anyway for giving me that specific trait. You really couldn't ask strangers for giving us direction when we're lost in Semarang. You also...

Chaotic Way to End My College Life

Gambar
HWALO! So, recently I kept using the word "hwalo" in greeting people and I love it cause it sounds funny! This post will be fully english because I feel challenged to post after finishing my undergraduate thesis in english :P *sombong* WUHUW! I FINISHED COLLEGE. What a damn achievement. You know, I went through hell to get this freakin' bachelor degree, WELCOMING  *drum roll*  Helga Myrachel, S.T. Well, a week before my thesis defence I got two e-mails from two different companies that invited me to an interview process. I felt honnored and somehow overwhelmed. Actually, it was the day after I did my thesis seminar, it meant that i had to revise my thesis book and added some things to it in a night! I still remembered that after I went home from work, I headed straight away to Sansco and too bad the aircon was dead. Then, I walked to Upnormal and stayed up until 4 a.m. with Mai. But, actually it was just the beginning of a very long day. At 5 a.m., I r...

HAL-HAL YANG PERNAH KULAKUKAN DEMI UANG

Yo whats up gaizz??? (Cangak bet kayak yutuber gagal gini salamnya.) Lagian ini saya nyapa siapa sih? Diri sendiri yang gabut dan berakhir baca blog yg dia buat sendiri? Gaada yg baca blog kamu, woy. Sadar diri! Tapi bodo amat yekan. Mending saya curcol gajelas. OKEH HAL YG PERNAH SAYA LAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN UANG ADALAH SEBAGAI BERIKUT: 1. Dagang 2. Jadi barista 3. Jadi joki 4. Jadi guru les 5. Jadi MC 6. Ikut unit kegiatan mahasiswa berbayar 7. Ikut kepanitiaan berbayar 8. Ngamen 9. Menggadaikan emas 10. Jadi asisten praktikun 11. Jadi korektor ujian 12. Jadi pengawas ujian Yang pertama, dagang. Dari dagang kue, kripik, dagang bunga kertas, dagang gantungan kunci, dagang buku, dagang pulsa sudah pernah saya jalani haha. Dan susah banget emang ngatur flow uang buat modal lagi. Ckckck pusyang. Inilah juga alasan kenapa saya gak mau jadi pengusaha. Pasti pusingnya double. Saya mau jadi budak korporat! Lanjut, jadi barista. Capek cuk jadi barista. Anda kira keren-ke...

My Favorite Person.

Tulisan ini dibuat di saat saya sedang mager mengerjakan skripsi dan sedang belajar buat uas terakhir seumur hidup. Amin. Oke. Ini tentang orang yang paling saya suka di hidup saya, IBU. Sebenernya saya manggil beliau "mama" atau kadang "emak" (beliau marah kalo dipanggil emak wkwkwk), tapi biar lebih mengharukan kita sebut beliau ibu. Ibu saya ini manusia biasa, tapi super sekali. Perempuan lemah lembut, tapi kuat sekali. Beliau ini sumber segala ilmu, sumber segala cinta, dan tempat mengeluh dan mengesah banget buat saya. Jujur, saya juga gak selalu cerita komplit ke beliau, tapi beliau tuh bisa banget baca saya lagi kenapa dan ngapain. Nomor handphonenya emergency call paling gercep dan solutif sepanjang masa! Apalagi buat saya yang hidupnya beda kota. Seumur saya hidup, beliau cuma pernah masak 4 kali buat saya, masa sayur bayem, masak macaroni, masak balado teri, dan masak sayur dan balado. Iya, beliau masakannya enak, tapi jarang banget masak. Beliau...

Kisah Ngangkot (Edisi Bogor - Bandung)

Jadi pada kesempatan yang berbahagia ini, gua mau menceritakan pengalaman pribadi tentang naik angkot dari bogor menuju bandung! Ini gua lakukan di libur tahun baru 2018, tepatnya tanggal 28 desember 2017. Bayangin ya itu Puncak semacet apa. :)) Perjalanan dimulai dari rumah gua di Parung. Iye, emang gua anak Parung. Oh, sebelumnya, semua ini bisa dijalankan dengan bus ya, tapi perjalanan ini full angkot :D Pertama gua naik angkot 06 jurusan Parung - Bogor, pas itu ongkosnya sekitar 8.000 dari Telaga Kahuripan ke Swalayan Mawar. Trus dari swalayan mawar, gua naik angkot 01 jurusan Mawar - Ciawi dengan ongkos 3.500 (murah banget dah) Yah ini mah biasalah, dulu pas sd tiap hari melakukan aktivitas ini. Trus perjalanan sesungguhnya dimulai! Dari ciawi ini gua gatau kan harus naik angkot apa, tapi ternyata di ciawi cuma ada dua jenis angkot, yang naik ke Puncak atau yang turun ke Kota Bogor. Ya jelaslah gua naik yang ke Puncak. Nama trayeknya Ciawi - Cisarua. Gua nunggu angkot ini ...

Oh, WOW, Kehidupan Kuliah Ternyata (Ngga) Se-Tai Itu

Belajar mati-matian, tapi indeks yang muncul di transkrip kayak rantai karbon (C semua)? udah biasa. Kerja kelompok sendirian, tapi temen sekelompok indeksnya lebih bagus? aku rapopo. Ngedenger temen ngomong, "aku belum belajar apa-apa nih, takut." tapi nilainya 93? basi. "Duh nilaiku ancur banget nih," kata seorang yang nilainya 99 disaat nilai sendiri 50? halah makanan sehari-hari. Di dunia perkuliahan ini, saya makin ragu dengan kebenaran peribahasa "usaha tidak akan mengkhianati hasil." Peribahasa itu cuma berlaku kalau saya hoki aja. Padahal, setiap orang punya jatah hoki masing-masing dan jatah saya seringkali terpakai di hal-hal yang gak penting, misalnya beli beng-beng di bungkusnya ternyata dapat satu beng-beng lagi. Dibandingkan indeks A, satu buah beng-beng apakah bisa membantu saya dapat kerja?  Saya ga pernah dituntut orang tua untuk dapat ipk cumlaude, yaiyalah, ibu saya juga sadar kali kalau saya bolot. Tapi, sebandel-ban...

YHA.

                Terakhir, kutatap mata indahmu di bawah bintang-bintang. Terbelah hatiku antara cinta dan rahasia.                 Saat itu, canda dan gurau bercampur dengan udara dingin di sebuah kaki gunung. Aku dan kamu duduk di atas tikar yang sama. Saling memandang sejenak tanpa mengucap sepatah kata. Hanya dalam hitungan detik lidahku sudah kelu dibuat oleh tatap matamu.                 Angin berhembus seolah tak ingin ada kesunyian canggung di antara kau dan aku. Kata demi kata meluncur dari mulutmu, juga mulutku. Bertukar kisah kasih yang telah lalu, bercerita mimpi dan rasa ragu. Tak ada bujuk rayu, tak pakai malu-malu, karena aku dan kau sama-sama tahu, bahwa kita hanyalah sekutu.            ...

Motivasi Tak Dikenal

Teruntuk kamu yang saya kagumi diam-diam selama setengah windu karena nomor punggungmu bagus, Di koridor itu saya pertama kali bertatapan sama kamu. Saya berjalan keluar kelas dan kamu menuju kelas saya. Tentu saja kamu ke kelas saya bukan untuk bertemu saya. Untuk bertemu teman-temanmu, kan? Saya tahu kok. Teman kamu kan teman saya juga. Sayangnya saya dan kamu tidak saling mengenal. Sampai sekarang ya? Hehe. Sejak itu saya tau, bahwa tatapan mata tadi adalah jatuh cinta saya yang pertama. Mungkin saya bodoh berharap kamu akan membalas cinta saya. Toh saya hanyalah seorang cewek aneh yang sukanya main-main. Tidak berprestasi, tidak cantik, intinya tidak memiliki apapun untuk dibanggakan. Hari-hari saya lalui dengan memikirkanmu, mencari tahu tentangmu di media sosial, bahkan semua kicauan saya isinya selalu tentang kamu, tapi kamu terlalu buta untuk menyadarinya dan saya yang terlalu malu untuk mengakuinya ketika teman saya menangkap basah saya mengagumi kamu diam-diam. Perilaku ...

HEHEHE?

8 Februari 2012                 Hari itu bukan hari terbaikku, bukan pula hari yang aku tunggu-tunggu. Hanya saja sejak hari itu, hidupku tak sama lagi. Bahkan ratusan hari setelah hari itu, aku masih mampu merasakan apa yang aku rasakan hari itu. Apa yang seharusnya tidak pernah aku rasakan, rasa yang memabukkan.                 Bukan di sudut sekolah paling romantis kita bertemu, bukan pula di bawah gemerlap ribuan bintang seperti lantunan lagu, hanya di satu ruang kelas biasa, ruang kelasku yang katanya kelas terujung itu. Entah ada angin apa, untuk pertama kalinya aku melihatmu masuk ke dalam ruangan itu. Hangat langsung menjalari seluruh tubuhku. Tatapmu saat itu masih tertuju padanya, pada gadis pujaanmu. Bukan, gadis pujaanmu bukanlah aku. Dia, yang bertubuh langsing bak foto model. Dia, yang kulitnya seputih salju dan wajahnya...

TERIMA KASIH

Karena kamu sudah muncul di hidup saya secara tidak sengaja :)